DEPOK – Ratusan siswa dan alumni SMPN 3 Depok melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk dukungan kepada korban pelecehan yang diduga dilakukan oknum guru di sekolah tersebut. Selain itu, siswa dan alumni juga menuntut transparansi dan perlindungan untuk para korban.
Salah satu peserta aksi yang juga merupakan korban berinisial F, kepada depokpos mengatakan bahwa dirinya khawatir kedepannya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan atau bahkan diskriminasi dari pihak sekolah karena turut mengekspos kasus pelecehan tersebut.
“Saya sebagai salah satu korban bersama yang lain turut serta dalam aksi ini agar kedepannya sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk semua siswa dalam belajar, nggak ada rasa takut dan khawatir akan terulang lagi kejadian serupa,” tegas F.
Aksi tersebut sempat dibubarkan secara paksa oleh pihak keamananan sekolah dan kepolisian yang membuat siswa berhamburan memasuki gang-gang disekitar sekolah.
Pihak kemanan berdalih, aksi tersebut telah mengganggu lalulintas di depan sekolah.
Sebagian besar siswa menggunakan pakaian bebas karena masih dalam masa libur sekolah.
Korban Bertambah jadi 13 Siswa
Sebelumnya, kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang oknum guru SMP Negeri 3 Depok ini viral di media sosial melalui unggahan akun Instagram @sarahprasiskaa pada Rabu (21/5/2025).
Dalam unggahannya tersebut, pemilik akun mengatakan terdapat empat siswi yang berasal dari kelas 7 dan 8, yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru di SMP Negeri 3 Depok.
Berdasarkan perkembangan terbaru, pemilik akun @sarahprasiskaa mengatakan, sudah ada 13 orang yang terdiri dari siswi maupun alumni SMP Negeri 3 Depok, yang mengaku menjadi korban pelecehan oleh oknum guru tersebut.
Mereka mengaku mengalami pelecehan baik secara verbal maupun fisik di lingkungan sekolah.
“Korban saat ini bertambah empat orang, sehingga total sudah 13 korban. Dan bukan hanya pelecehan verbal,” tulis akun tersebut, dikutip pada Jumat (23/5/2025).


